Tuesday, June 7, 2011

Be careful of what you wished for

Dulu, sebelum saya kepikiran buat ambil jurnalistik, saya yakin seyakin-yakinnya kalo saya bakal kuliah DKV, alias desain grafis. Karena itu, pastinya saya punya deviantART dong. Mana gaul gitu (calon) anak DKV gak punya deviantART? *halah

Tadi saya gak sengaja kebuka profil temen saya di deviantART. Ada comment saya di situ.
Di situ saya baru keinget kalo dulu saya punya signature (pesan yang bakal muncul di bawah setiap comment) kayak gini:

I wish I would die in plane crash someday.

Terus saya merinding. Saya lupa apa yang waktu itu membuat saya nulis kayak gitu. Saya langsung buru-buru login dan hapus signature saya.

Mungkin waktu itu saya tidak sadar bahwa kematian itu bukan hal main-main. Setelah umur saya bertambah, satu per satu orang yang saya kenal meninggal (sejauh ini belum orang yang benar-benar dekat dengan saya dan semoga dalam waktu dekat ini, jangan), saya mulai merasa bahwa hidup, betapapun mumet dan menyiksanya dia, itu terlalu indah untuk diharapkan supaya segera berakhir. Malah, menurut saya sebenarnya kadar kebahagiaan dalam hidup itu ditentukan kita, perspektif yang kita pilih sendiri. Makanya, sekarang saya sebel kalo denger orang ngomong, "Aduh hidup kok begini sih. Rasanya pengen mati aja deh."

It is not life which is being cruel to you, it is you that failed to see good things in life but yet trying to escape it through easiest way, coward.

Oh ya..... Saya tahu suatu hari nanti, entah kapan dan gimana caranya, saya bakal menyublim ke surga, neraka, atau mungkin malah ke dalam ketiadaan. Tapi, percayalah, kecelakaan pesawat itu hal terakhir yang saya bayangin bakal jadi cara saya meninggal.



....semoga semesta tidak mendengar permohonan saya yang hina itu.

4 comments:

  1. Oh yes, life is a gift. Bukan kita yang menentukan kapan hadiah itu harus berakhir.

    Tulisan yang sangat enjoy untuk dibaca.. I honestly think we have something in common. Mampir ke blog gw dong...

    :)

    ReplyDelete
  2. this post was kinda random one, hence I didn't expect such comment. yet it was very pleasing to see yours! thanks :))

    ReplyDelete
  3. Entah kenapa ya, meski kamu nulisnya mungkin sambil serius, tapi aku bisa senyum-senyum waktu membacanya.

    Sering-sering update dunk! Senang baca tulisanmu. :)

    ReplyDelete